Selasa, 01 Desember 2009

ARISAN QURBAN, KENAPA TIDAK ?


Semarak kegiatan ibadah Qurban sudah tidak terasa. Padahal sejak tgl 10 - 13 Dzulhijah kita merayakan hari raya Iedul Adha dan hari raya Tasyrik. Berbagai kegiatan berkaiatan dengna penyelembelihan hewn kurban telah selesai. Tinggal bau 'prengus" ( bau kambing: red) yang tersisa di pekarangan rumah, sekolah atau masjid. Dari pengamatan penulis, banyak guru-guru di sekolah yang juga ikut terlibat dalam iuran pendanaan Qurban di sekolah seperti halnya siswa. Dalam konteks ini penulis jadi teringat konsep ARISAN. Kenapa kita tidak bentuk kelompok arisan Qurban sebgai bagian dari pelaksanaan ibadah kita. Kalo kita lihat banyak yang bisa mengikuti arisan HONDA kenapa kita tidak buat arisan Qurban. Hal ini tidak lepas dari kenyataan kita masih merasa berat jika harus mengeluarkan dana 1,3 juta untuk seekor kambing layak qurban.
Dalam kaitan ini kita bisa membuat kelompok arisan kurban di sekolah. Dengan anggota 20 orang saja jika tiap orang setor 10.000 tiap bulan maka akan terkumpul dana 200 ribu per bulan atau 2 juta selama 10 bulan. Dana itu pada menjelang iedul Adha di serahkan pada 2 orang anggota arisan untuk selanjutnya yang bersangkutan meniatkan berkurban secar pribadi dari uang pemberian kelompok. Dalam 10 tahun semua orang akan pernah berkurban. Dengan demikian kalau siswa di latih berkurban maka kita betul-betul telah berkurban secara syari. Apalagi jika iuran bisa 20 ribu maka dalam setiap tahun ada 4 orang yang berkurban.
Oleh karena itu mungkin dapat kita kembangkan arisan kurban di lingkungan kita, kenapa tidak?
( Sutadi, SMP 2 Plantungan Kendal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar